Senin, 19 Januari 2009

Satu-satu buat Kita dan Setan


Di daerah Semarang, ada enam orang alumni pondok Jawa Timur sedang mengadakan reuni. Reuni kali ini bertempatan di rumah Ahmad yang kebetulan kurang berhasil di dalam usaha duniannya alias masih serba kekurangan. Tapi, hal itu tak menyurutkan ahmad untuk mengajak lima temannya untuk dijamu dirumahnya.

Setelah bicara ngalor-ngidul, akhirnya saat untuk makan siang pun datang. Dan saat itu yang bisa disuguhkan oleh ahmad adalah nasi tumpeng dalam ember besar. Tanpa babibu, mereka pun langsung mengeroyoknya, persis seperti cara makan di pondok dulu. Mereka pun makan dengan lahapnya, sampai-sampai seperti tak tak dikunyah..

Di tengah-tengah mereka makan, keributan kecilpun terjadi. Kerongkongan mereka seperti terbakar. Ya, masakan Ahmad ternyata sangat super pedas. Merekapun bareng-bareng minta air. " Mad, airnya mana. Cepet, sudah kepanasan nih". Tapi, Bukan buru-buru ambil air minum, ahmad malah cengengesan. 

"Ayo Mad, mana airnya, panasnya kayak di neraka nih" ucap seorang diantaranya.

"Tenang, makin lama makin bagus" jawabnya santai

"Bagus gimana?" seru mereka bareng.

"Begini, kita itu sekarang lagi ngerjain setan"

"Ngerjain setan bagaimana, lha wong kita yang kepanasan begini?"

Masih cengengesan juga ahmad berkata" kalian tadi baca bismillah nggak?". Seperti kompak mereka menjawab" Tidak".

"Bagus itu, cocok dengan rencana awal saya, berarti misi mengerjai setan akan berhasil".

"Gimana sih, nggak bismilah kok bagus", mereka semakin bingung.

"Gini, masih ingat pelajaran dasar di pondok dulu. Jika kita makan tanpa bismillah, setan-setan akan ikut makan. Selama ini kita sering begitu kan?. Enak saja syetan mempermainkan kita, main numpang makan saja. Emangnya cari makan gampang. Jika saat ini kita kepedesan, santai aja. Semakin lama semakin bagus. Minumnya nanti saja ya"

"Lho kok gitu sih, ayo cepet man airnya"

"Ok. Saya akn ambilkan munum kebelakang. Tapi, kalau kita minum nanti baca Bismillah ya. Biar setan tetap kepedasan. Biar besok perutnya mules dan mencret. Kan syetan nggak bisa ikut minum, jika kita nanti baca Bismillah."

"Oo. Begitu"

"Ya, sekali-kali biarkan syetan beli minum sendiri. Biar tahu susahnya hidup dan cari uang.untuk makan.biar kapok" 

Dan merekapun tertawa bersama. Ha…ha… ha…

Tidak ada komentar: